5/15/2011

Kedai 1001 Mimpi


Oke, nggak usah dibahas lah ya, kenapa blog review gw terbengkalai begini. Pan gw sibuk (disibuk-sibukin :p).

Anyway, kemarenan gw baru baca buku keren. Judulnya adalah Kedai 1001 Mimpi, ditulis oleh Valiant Budi. Buku ini gw beli liwat sini jadi dapet tanda tangan plus ketjup matjho segala.

Intinya, buku ini adalah kumpulan cerita-
ceritanya sang penulis yang jadi TKI di Arab Saudi sono, jadi barista yang mesti sering ngurut dada karena banyak kejadian-kejadian yang ajaib. Baca buku ini bikin kita lebih melek sama apa yang sebenernya menimpa para TKI di Arab Saudi. Eh, tapi fun to read kok. Bakalan bikin lo ngakak jaya juga.

Norak-noraknya orang Arab bisa lo temuin deh di buku ini. Ya tentunya bukan maksud gw pukul rata semua orang Arab itu jelek yaa. Cuma kayaknya terlalu banyak orang sini yang bikin orang Arab jadi beberapa derajat lebih 'tinggi' hanya karena mereka, well, Arabian.

Yah, sebagai sesama mantan TKI (walaupun gw di Belanda, bukan di Arab) kayaknya gw rada ngerti sih perasaannya mas penulis. Oh, iya, buat yang mau jadi TKI dimanapun anda berada, bacalah buku ini!

And, buat yang pengen dapet tanda tangan atau ketjup matjho di bukunya, kayaknya bisa nodong Valiant Budi himself di warung kopinya di Bandung. Tepatnya di Jalan Dago, persis sebrangnya Pusair, kalo dari Dago atas letaknya sebelom belokan Tubagus Ismail.

Gambar diatas gw ambil tanpa permisi dari sini

10/20/2008

Cinta Setaman

Ada beberapa alesan kenapa film ini pengen gw tonton.

Pertama, Harry Dagoe. I was in love with his Pachinko couple years ago.
Kedua, line up cast-nya. Paling nggak, ada 27 nama terkenal di film ini.
Ketiga, 8 cerita dalam satu film. Gw berharap ceritanya akan mirip-mirip Paris Je T'aime atau My Love is Loathsomely Sweet.

Jadi? bener. Kalo lo suka Paris Je T'aime, kemungkinan besar lo akan suka film ini. Just like me. 8 cerita yang beda:
Kado Istimewa, Stirbucks Mentok, Seks Cinta dan Pendidikan Moral Pancasila, Moshi-moshi, Yang Terindah, Wa’alaikum Salam, dan Pisang Ambon Teman Rio.

Seperti judulnya, film ini tentang cinta, dengan rasa yang macem-macem. Mulai dari
ceritanya cowok Jepang yang mencari cinta sejati seorang gadis pemandu karaoke, sampe cerita asistennya tukang DVD bajakan yang pengen banget minum kopi di stirbucks. Nonton film ini seperti makan sekotak coklat dengan praline macem-macem. Luarnya sama coklat, isinya ada yang enak, ada yang nggak.

Harry Dagoe, sutradara yang juga main di film ini meranin sopir yang dititipin ikan arwana dengan bagus. Julia Perez juga, shockingly, main bagus. Overall, film ini worth watching.

10/13/2008

Back Europe Pack - Keliling Eropa 6 Bulan Hanya Dengan 1000 Dolar Lewat Jalur Pertemanan

6 bulan, 45 kota, 13 negara, 1 benua. Keliling Eropa. Mahal? Nggak terlalu kalo ngikutin cara-caranya Marina Silvia Kusumawardhani. Dengan bekal USD 1000, Marina berhasil survive keliling Eropa.

Dalam bukunya Back Europe Pack - Keliling Eropa 6 Bulan Hanya Dengan 1000 Dolar Lewat Jalur Pertemanan, Marina shares her experiences. Gabungan buku how to dan travel journal yang seru buat dibaca.

Berencana ke Eropa dengan low budget? Baca ini.

Saving Face


Hwei Lan Gao, 48 tahun, homeless. Ayahnya ngusir dia karena hamil tanpa suami yang jelas. Dengan sangat terpaksa, dia akhirnya tinggal dengan anaknya, Wil, yang seorang dokter di Manhattan. Lan Gao harus adaptasi sama lingkungan Manhattan yang bener-bener Amerika. Sebelumnya, dia sama sekali belom pernah pergi dari Flushing, yang penduduk mayoritasnya adalah Chinese, tempat dia tinggal sama orangtuanya.

Being a Chinese lesbian, Wil juga punya masalah yang nggak kalah ribet sama ibunya, dan keluarganya, dan komunitas Chinese di sekitar keluarganya. Biar sang ibu pindah dari tempatnya, Wil sets up several dates for her mother.

Saving Face is a nice movie about Chinese Americans dealing with traditions and struggling for acceptance in society in what so called modern America.

Sound of Colors


Jing Jing, penyiar radio yang tuna netra, satu hari dirampok di stasiun Subway. Ditolong sama Yun Xiang, penulis komik, hubungan mereka jadi tambah deket.

Soon, Yun Xiang akhirnya tahu kalo Jing Jing adalah anak kecil yang batal nerima donor mata ibunya Yun Xiang yang meninggal karena waktu itu Yun Xiang kecil nggak mau mata ibunya diambil. Karena merasa bersalah, Yun Xiang daftar jadi donor mata. Masalahnya, Jing Jing jadi ragu sama hubungan mereka. Jing Jing nggak mau kalo Yun Xiang mau pacaran sama dia cuma karena perasaan bersalah dan kasihan.


This 23 episodes serial dibuat berdasarkan komik Taiwan dengan judul sama. Kalo lo suka film yang berakhir dengan menyedihkan, put Sound of Colors on your list.Moreover, it worth watching since Wallace Huo jadi tokoh utamanya. Ha! I like him.

5/14/2008

My Father

James Parker, Korean, diadopsi sama keluarga Amerika-nya waktu dia masih kecil dari panti asuhan. Setelah gede, James gabung jadi tentara dan ditempatin di Korea, dengan tujuan nemuin orangtua biologisnya. James akhirnya tahu kalo ayahnya di penjara, lagi nungguin hukuman matinya dia gara-gara ngebunuh orang. Sementara ibunya udah meninggal.

Later, ternyata si ayah yang ada di penjara ini ternyata ketahuan bukan ayahnya dia, berdasarkan tes DNA-nya. Jadi, siapa ayahnya James? Proses adaptasinya James juga menarik buat disimak. Dia orang Korea, tapi American. Temen Amerika di sekitarnya justru malah nggak ngakuin dia American.

Film ini berdasarkan cerita beneran. Keren. Mengharukan, sukses bikin gw nangis. Wajib tonton, ditambah lagi karena James Parker diperanin sama Daniel Henney yang cakep sinting! He..

Hai Miiko!

Yamada Miiko, tokoh utama komik ini. Kelas lima SD, ceroboh banget, males, gradak gruduk. Beda banget sama Yamada Mamoru, adiknya yang rapi dan rajin walaupun dia cowok. Malah Mamoru kayaknya lebih pantes buat jadi kakak.

Shimura Mari, sahabatnya Miiko yang juga cita-citanya jadi komikus selalu ada buat Miiko walaupun kadang mereka musuhan juga. Kalo udah musuhan gitu, Ogawa Yukko yang selalu jadi penengah. Beda sama Miiko dan Mari-chan yang ceplas ceplos dan sembarangan, Yukko selalu tenang, lembut, dan lebih dewasa.

Eguchi Tappei, temen sekelas Miiko yang sering banget ngejekin Miiko. Walau kesannya nyebelin, sebenernya Tappei suka sama Miiko. Tappei juga suka sebel kalo Yoshida Ikuya deket-deket sama Miiko. Beda sama Tappei, Yoshida nunjukkin rasa suka-nya sama Miiko terang-terangan.

Komik Hai Miiko! ceritanya seputar hidupnya Miiko yang kelas lima SD dan orang-orang disekitarnya. Hai Miiko! terbit setelah sebelomnya ada Namaku Miiko! yang ceritanya seputar Miiko juga waktu dia kelas empat SD. Gambarnya lucu, ceritanya juga. Cocok buat semua umur. Kalo dibaca berkali-kali juga nggak bosen. So far, Hai Miiko! udah ada 18 jilid.

Selain Namaku Miiko! dan Hai Miiko!, Ono Eriko juga bikin Miiko jaman Edo, dan tiga seri Kumpulan Cerita Terbaik Miiko.

Psych

Shawn Spencer nggak pernah punya kerjaan tetap. Sebentar disini, sebentar disono. Any skill? Ada. Shawn amat sangat into details. Kemampuan ngeliat sesuatu sampe detil terkecilnya didapet Shawn dari bokapnya yang polisi.

Shawn sering banget ngasi anonymous tips ke polisi cuma berdasarkan tayangan berita yang dia liat, sampe akhirnya, di satu kasus, dia disangka ikut terlibat gara-gara cuma dia yang bisa tahu siapa pelaku-nya. Terancam dipenjarain, dia ngaku-ngaku kalo dia psychic, paranormal yang bisa ‘menerawang’. Terus, jadinya dia malah disewa sama polisi untuk nyelidikin kasus penculikan.

Nyadar kalo ini bisa jadi duit, dan menyenangkan pula, akhirnya Shawn sama sahabatnya Gus, buka praktek private psychic detective.

Kalo lo suka baca komik Detective Conan, kayaknya lo bakal suka juga sama film seri ini. Kalo Kogoro Mouri selalu tidur waktu analisis kasus, Shawn Spencer pura-pura kerasukan, kesambet, atau apalah itu, waktu analisis. Lucu banget. Dijamin ketawa deh kalo nonton. Season pertamanya ada 15 episode. Episode yang Scary Sherry, episode terakhir di season satu, favorit gw banget tuh. Lucu banget, sampe berkali-kalipun nontonnya, tetep aja lucu.

Tonton ya,
Seru!

Shit Happens

Sebastian, nggak yakin kalo nikah itu ada untungnya. Mengerikan malah. Bukankah kalo ngejar seks-nya doang, bisa onani? Sementara, nyokapnyalah yang mendesak Seb buat cepet-cepet nikah biar sang nyokap cepet juga nimang cucu. Si nyokap khawatir soalnya Seb nggak nunjukkin tanda-tanda dia pengen nikah. Jangan-jangan..

Langit belom nentuin jenis kelaminnya. Bukan perempuan, tapi nggak yakin mau jadi laki-laki atau nggak. Bingung kan lo? Behind this, ada alesan yang kuat tentunya. Sesuatu yang berhubungan sama masa lalunya.

Lula yakin kalo dia udah siap banget buat nikah. Tapi, nggak boleh kerja? Punya anak sepuluh? Kalo tuntutan yang muncul udah kaya gitu, apa bisa bahagia?

Karena gw dikelilingin sama temen-temen yang mulai sibuk berencana untuk nikah, beberapa diantaranya malah udah nikah, punya anak pula, gw agak nggak nyaman dengan pertanyaan ‘kapan dong?’ Di beberapa acara kawinan temen gw, berkali-kali gw ditanya begitu.
I’m in my early 20s for God's sake! Taun depan gw baru 23 tahun kok. Kuliah pun belon kelar. Masih ingin menjelajahi dunia nan luas ini.. Baca novel ini bikin mood gw jadi bagus lagi kalo pertanyaan ‘kapan dong?’ itu muncul.

Pokoknya, novel yang dibikin sama duo Christian Simamora dan Windy Ariestanty ini beneran oke banget. Dialognya pas banget. Smart. Honest. Nggak kepikiran buat naro novel ini sebelom selesai dibaca.

Well done guys!

Kencan Jakarta

Makan berdua kurang dari lima puluh ribu? Di Jakarta? Bisa, asal pinter ngubek-ngubek sendiri. Males ngubek-ngubek sendiri? Ada buku panduannya nih.
Kencan Jakarta, tempat kencan murah meriah. Anisa Anindhika sang penulis bener-bener nulis buku panduan ini based on petualangan kulinernya dia.

Dibagi jadi empat belas bagian berdasarkan jenis makanannya, buku ini jadi enak dibaca. Karena dibagi per wilayah juga, jadi lebih gampang juga kalo lagi sengaja nyari tempat makan pas muter-muter Jakarta. Informasi yang dicantumin di setiap tempat yang direview lumayan lengkap, soalnya dicantumin juga patokan-patokan jalannya, biar nggak nyasar. Selain info tentang tempat makannya, ada juga tips baju buat dipake waktu nge-date, sama info tempat asik laen yang ada di sekitaran tempat makannya. Plus lagi, ilustrasi fotonya beneran bikin lapar.. uhu..

Kalo lo doyan makan dan jalan-jalan, beli deh buku ini.
Fun!

3/10/2008

Burung Burung Kertas

“Ada temen yang pernah bilang, kalo lo lipat 1000 burung kertas, impian lo bisa tercapai dan lo bisa bahagia.”

Di film ini, kita bisa liat tiga cerita cinta dari tiga sudut pandang masing-masing tokohnya. Mungkin kalo Travelers’ Tale dibikin filmnya, jadinya akan seperti ini.

Jingga, cinta mati sama Eros, tetangga flat-nya. Tiap hari dia ngebuntutin Eros sampe-sampe dia hafal sama jadwalnya Eros. Satu hari, Jingga nemuin kantong sampahnya Eros, yang ternyata isinya bungkus mi instan semua. Jingga mutusin buat belajar masak dan akhirnya tiap hari dia masakin sekotak makanan buat Eros, yang ditinggalin di depan pintu apartemennya Eros. Jingga lama-lama pengen Eros kenal sama dia. Philip, sang sahabat, nemenin dia buat make over demi bisa ketemuan sama Eros.

Eros, diem-diem cinta sama Rima, sahabatnya. Eros ngerasa kalo setelah Rima ngejalanin long distance relationship sama cowoknya di Singapura, Rima nggak pernah senyum lagi. Untuk buat Rima senyum lagi, Eros kerja banting tulang biar bisa beliin Rima tiket ke Singapura. Saking terlalu sibuk kerja, Eros beberapa kali ngelupain janjinya pergi bareng Rima. Rima jadi marah karena ngira Eros udah ngelupain dia gara-gara udah punya cewek yang masakin dia tiap hari.

Rima pengen bahagia dalam cinta. Makanya dia bikin burung-burungan kertas biar mimpinya terkabul. Long distance relationship bikin Rima harus ekstra sabar. Things get very confusing waktu cowoknya nggak menghubungi tiga minggu berturut-turut. Ditambah lagi, kartu ucapan anniversary yang dikirim Rima buat cowoknya dibalikin lagi.

Terus? Ya tonton deh.. VCD-nya masih banyak gw liat sih. Film cinta yang bagus, simple, but beautiful. Bisa ditonton tanpa harus mengerenyitkan dahi gara-gara ada sesuatu yang cheesy (Di beberapa pilem cinta Indonesia yang garing, yang gw tonton, suka ada aja scene yang bikin jidat gw berkerut-kerut. Nggak bagus nih buat kesehatan kulit). Film indie yang professionally made. Keren.

Anyway, gw suka banget komentarnya Eros waktu dia makan makanan yang dimasakin Jingga: “Makanan di kotak makanan itu, rasanya aneh. Beraneka ragam. Asin, asem, manis, pahit, kaya cinta aja rasanya macem-macem. Tapi, sepertinya ada kehangatan dalam makanan itu.”

2/26/2008

Jumper

Pernah baca komik Min-Min nya Yu Asagiri? Nah, si Jumper sama si Min-Min ini ada kesamaannya. Bisa Teleportasi. Loncat-loncat pergi kemana-mana dalam hitungan detik. Atau kaya Genie di My dream of Genie. Tinggal kedipin mata, bisa nyampe kemanapun lo mau. Bisa hemat ongkos tuh..

Yang bikin beda adalah Jumper di film ini diburu sama sekelompok orang, yang disebut Paladin. Motifnya? Nggak begitu jelas diterangin sih, tapi basically karena Jumper tuh seenaknya. Dan ada tendensi mereka akan jadi penjahat. Dari awal udah ketauan lah waktu David ngerampok bank.

Jadi, ya ceritanya seputar kejar-kejaran paladin sama si Jumper aja. Seru sih, waktu ngeliat merekanya pindah-pindah gitu. Roma, Tokyo, Mesir, Seru.

Sayang banget, endingnya nggak nendang. Jadi, keseruan yang didapet dari awal film, jadi ilang gitu aja karena endingnya amat datar. Mungkin bakalan lebih seru kalo diceritain lebih banyak tentang ibunya David yang ternyata adalah anggota Paladin, atau latar belakangnya si Roland yang kayaknya benci banget sama Jumper, atau tentang Griffin, yang lebih berpengalaman battle sama Paladin.
Enakan baca novelnya kayaknya. Lebih detail.

Gw sih berharap ada prequel atau sequel nya. Seru soalnya. Ditambah, gw emang cinta banget sama Hayden Christensen.


2/18/2008

The Kite Runner

Diangkat dari Novel yang judulnya sama, The Kite Runner nyeritain tentang Amir, yang sahabatan sama Hassan. Walaupun Hassan cuma anak pembantu, mereka udah seperti sodara. Kemana-mana berdua.

Satu hari, Hassan dicegat sama sekelompok anak yang nggak suka hubungan deketnya sama Amir.
Dia digebukin, dan disodomi juga. Sebenernya Amir ngeliat, tapi dia nggak bisa ngapa-ngapain.
Setelah itu, mereka jarang, bahkan nggak pernah lagi main bareng.

Waktu ada invasi Rusia di Afghanistan, Amir sama ayahnya lari ke Amerika. Later, Amir dapet kabar kalo Hassan udah meninggal, tapi anaknya masih hidup, namanya Sohrab.
Dia juga akhirnya tau kalo sebenernya Hassan itu beneran sodaranya. Jadilah Amir pergi ke Afghanistan, untuk nyelametin Sohrab. Kondisi Afghanistan yang lagi dikuasain Taliban juga bikin semuanya jadi serba susah.

Film ini bagus banget. Sebenernya gw nggak punya novelnya. Tapi karena filmnya bagus banget, bukunya sepertinya lebih bagus. Kalo punya duit beli ah. Bagus banget.

Hairspray

Bayangin John Travolta nari-nari, nyanyi-nyanyi..
No, it's not Saturday Night Fever, it's Hairspray!
Di film ini, ada Queen Latifah, Michelle Pfeiffer sama Amanda Bynes juga.

Ceritanya tentang Tracy Turnblad yang terobsesi sama acara nyanyi plus nari di TV lokal di Baltimore, Corny Collins Show. Karena salah satu penarinya cuti hamil, jadilah Tracy ikut audisi buat penggantinya.
Awalnya, Tracy ditolak gara-gara dia overweight, tapi setelah diliat langsung sama Corny Collins, dia diterima.

Tracy bikin standar berubah. Mulai dari rasa percaya dirinya buat tampil di depan banyak orang dengan badannya yang overweight, sampe integrasi rasial di TV.

Walaupun settingnya tahun 60an, film ini nggak membosankan. Seru banget malah.
Film yang ringan, tapi tetep ada isinya. John Travolta yang di film ini jadi ibunya Tracy, keren banget.
Dan, gw jamin lo pasti ikutan goyang-goyang waktu lo nonton film ini. Soalnya gw gitu.. haha!
Bagus deh film ini. Keren.

December Boys

Maps, Spark, Spit, and Misty, is the December boys. Mereka lahir di bulan yang sama, dan dibesarin di panti asuhan yang sama juga. Waktu musim panas, mereka dikirim buat liburan di pantai.
Selama liburan, mereka ketemu orang-orang baru, misalnya Clive sama istrinya, Tess. Misty nggak sengaja denger kalo Clive sama Tess pengen ngadopsi salah satu dari mereka. Spark, Spit, sama Misty semangat banget buat ngerebut hatinya Clive sama Tess. Beda sama Maps yang nggak mau diadopsi.

Maps yang mulai deket sama Lucy jadi marah banget waktu Lucy pergi ke Darwin untuk nyari ayahnya tanpa bilang sama Maps. Maps mulai mikir kalo semua orang itu sama aja. Semua orang pasti pergi dan ninggalin dia. Maps makin marah ketika tahu kerjaan aslinya Clive di sirkus.

Waktu liburannya abis, Clive sama Tess akhirnya bilang kalo mereka pengen ngadopsi Misty.
Akhirnya? Nonton aja sendiri..
Ceritanya bagus, didukung sama all that postcard views of the beach. Daniel Radcliffe juga main bagus disini. Sama sekali nggak ada sense of Harry Potternya walaupun Harry Potter sama Maps sama-sama yatim piatu.
He really give his another look.

Watch!
I really love endingnya. Bikin nangis, sekaligus senyum.
Tonton bareng sahabat lo deh. Bagus.


Waitress

Jenna, sang waitress yang juga pembuat pie di Joe's Diner, pengen banget ikutan pie contest. Sayangnya, suaminya yang amat sangat posesif dan abusive nggak ngijinin dia buat pergi.
Jenna ngumpulin uang buat lari dari rumah, ikut pie contest, dan mulai hidup barunya tanpa Earl, sang suami.

Nggak sesuai harapan, Jenna malah hamil. Ini bikin jalannya buat kabur malah terhambat.
Apalagi, uang yang ditabungnya ketahuan sama Earl, dan malah dibeliin kebutuhan bayinya.
Selama hamil, Jenna juga terlibat affair sama dokter kandungannya, yang juga udah punya istri.
Setelah melahirkan, Jenna akhirnya berani minta cerai dari suaminya, dan akhirnya berhasil juga ikut pie contest, dan menang.

Filmnya lumayan bagus. Menghibur, apalagi liat pie yang dibikin Jenna. Ngiler banget gw. Jenna tuh setiap hari bikin pie yang beda. Dia bikin pie berdasarkan suasana hatinya. Judulnya lucu-lucu. Misalnya ‘I don’t want Earl’s baby pie’, atau ‘kick in the pant’s pie’, duh, ngiler.. pengen..

12/09/2007

Live From Baghdad, Veronica Guerin

It was 1990, dan perang teluk baru mencapai tahap 'prelude'. Produser berita CNN, Robert Wiener sama beberapa reporter dan kru produksi laen pergi ke Baghdad untuk ngeliput berita, membahayakan nyawa mereka sendiri.

Wiener, sama kru yang dibawanya tetep stay di Baghdad walopun kru stasiun TV lain mulai pada pergi setelah tahu Baghdad jadi targetnya Amerika. CNN jadi stasiun TV yang ratingnya paling bagus karena bisa nayangin langsung keadaan perang di Baghdad. Bayangin gimana seremnya harus ngeliput ditengah suara bom, atau senapan.

Bersetting sama-sama di tahun 90-an, Veronica Guerin juga ceritanya tentang wartawan. Guerin berani nyelidikin plus mengekspos pengedar obat bius di Irlandia. Bahkan melebihi kerjaannya polisi. Guerin stick to her commitment untuk membeberkan fakta tentang obat bius di negaranya walopun dia dan keluarganya diteror.

Dua film ini bagus. Apalagi dia based on true story. Tonton deh film ini.




Quickie Express

Film ini amat ngingetin gw sama film Deuce Bigalow. Walopun, in many ways, amat sangat beda. At least, dua-duanya sama banyak slapstick nya.

Jojo, yang gonta-ganti kerjaan mulai dari tukang pel supermarket sampe tukang tambal ban, ditawarin kerja yang katanya kerjaan terbaik yang bisa Jojo dapetin sama Mudakir. Begitu tahu kerjaannya itu gigolo, awalnya Jojo nolak. Tapi, karena kerjaan lain yang ada cuma jadi agen MLM, jadilah Jojo gabung di Quickie Express, bareng sama Marley dan Piktor.

Kalo dibandingin sama waktu nonton Get Married, ketawa yang gw keluarin lebih kenceng di film ini. Tapi, sebenernya sih dari segi cerita, Get Married lebih smart daripada Quickie Express.

Well, terlepas dari ceritanya yang so so, sinematografinya keren. Suasana tujupuluhannya amat kerasa walopun detailnya banyak yang miss.
Pokoknya, coba tonton aja deh film ini. Aming lucu banget disini.



Travelers’ Tale – Belok Kanan : Barcelona

Novel yang ditulis keroyokan sama Ninit Yunita (Test Pack, Kok Putusin Gue), Adhitya Mulya (Jomblo, Kejar Jakarta), Iman Hidajat, sama Alaya Setya ini ceritanya tentang empat orang yang sahabat dari SD, Francis, Farah, Ucup, sama Retno.

Francis sebenernya suka sama Retno. Tapi, karena beda agama, dia ditolak. Sampe dua kali lagi. Nah, Ternyata, Farah diem-diem suka sama Francis. Untuk numpahin unek-unek patah hati-nya, Farah selalu curhat sama Ucup. Padahal, Ucup sebenernya suka sama Farah. Complicated or what?

Setelah gede, mereka kerja dan tinggal di negara yang beda-beda. Farah di Vietnam, Retno di Kopenhagen, Ucup di seputaran Afrika (yang kalo nggak lagi perang, kena embargo PBB, ato dua-duanya), sementara Francis muter-muter sambil tur konser piano.

Satu hari, e-mailnya Francis bikin semuanya kaget. Dia mau nikah di Barcelona! Farah, mutusin buat pergi ke Barcelona walopun dia harus nguras abis tabungannya dia. Tujuannya satu, nyoba ngebatalin pernikahannya Francis. Ucup yang tahu Farah pergi, akhirnya mutusin buat pergi juga. Retno, juga pergi. Apalagi karena dia sepertinya suka juga sama Francis.

Cerita perjalanannya mereka lucu banget. Gw suka banget ceritanya Ucup yang ditangkep sama polisi Spanyol gara-gara disangka teroris karena paspornya dia Indonesia, punya banyak visa negara-negara Afrika yang lagi konflik, dan, above all, namanya dia Jusuf Hasanuddin. Duh, jadi pengen jalan-jalan deh.

Seru banget baca buku ini. Seperti baca traveler’s guide sekaligus baca novel cinta-cintaan, tapi nggak basi. Fresh, dan seperti kata pak Wimar Witoelar yang nulis kata pengantar buat novel ini, “asyik, baca deh novel ini!”

10/21/2007

Get Married

Film ini ceritanya tentang Mae, yang sahabatan sama Guntoro, Eman, sama Beni. Mae Yang cita-citanya jadi Polwan malah jadi lulusan sekolah sekretaris. Guntoro yang pengen jadi pelaut, akhirnya Cuma jadi lulusan kursus komputer. Beni, yang mau jadi petinju, nyasar di kursus budidaya pisang. Eman yang pengen jadi politikus malah dijerumuskan sama orangtuanya ke pesantren, dan, kabur. Akhirnya, nganggurlah mereka, jadi preman kampung.

Masalah – masalah mulai muncul ketika nyokap bokapnya Mae keukeuh kalo Mae harus buru-buru nikah. Gimanapun, kata bokapnya Mae, dia punya kewajiban buat nerusin sejarah. Manusia harus berkembang biak, kata bokapnya Mae. Padahal, pada intinya, orangtuanya Mae mau memindahtangankan tanggung jawab ngurusin Mae ke suaminya nanti.

Setelah ketemu beberapa calon pilihan bokap nyokapnya, Mae akhirnya cocok sama anak komplek elite deket kampungnya. Sialnya, gara – gara salah paham, jadinya kacau. Sementara, ibunya Mae malah sakit. Supaya ibunya sembuh, Mae akhirnya mutusin buat nikah sama salah satu dari tiga orang sahabatnya. Selesai? Nggak man. Pas hari kawinannya, malah ada tawuran kampung sama komplek elite sebelah. Seru banget ni pokoknya.

Film ini berasa banget Hanung-nya. Apalagi prolog narasi di film Jomblo dipake juga di film ini. Kalo lo suka banget film Jomblo, kemungkinan besar lo akan suka film ini juga. Kombinasi Desta – Ringgo – Aming – Nirina kocak banget.

Buat gw, Get Married jadi ‘pencerahan’ di tengah film-film horor murahan Indonesia yang (kebanyakan) nggak layak tonton yang sekarang lagi banyak beredar di bioskopnya grup 21. Makanya, saran gw, kalo mo nonton di grup 21, tonton Get Married. Kalo udah nonton, cari film laen aja di Blitz. The Jak udah ada tuh. Di Blitz Bandung baru ada midnitenya kemaren.