Le Grand Voyage ini ceritanya tentang si ayah yang pengen pergi haji, naek mobil, sama anaknya, namanya Reda.
Sepanjang jalan, ada-ada aja masalahnya. Ketimbun salju, orang nggak dikenal yang tiba-tiba numpang, paspor bermasalah, duit kecolongan, yang sebenernya berakar dari konflik si ayah-anak ini sendiri.
Si anak berasa kepaksa nganter ayahnya pergi haji. Nggak rela. Tapi mau gimana lagi, ayahnya keukeuh mau naik mobil instead of plane.
Film yang keren banget. Ngikutin perjalanannya Reda yang dibesarin di Perancis dan biasa dengan kultur 'jaman sekarang' sama ayahnya, orang Maroko yang kolot. Ngikutin konfliknya jalan, sampe ending yang.. bikin gw nangis.
Kata ayahnya, "When the water of the ocean rise to the heavens, they lose their bitterness to become pure again. As they evaporate, they become fresh. That's why it's better to go on your pilgrimage on foot than on horseback, on horseback than on a car, better by car than by boat."
Le Grand Voyage purifies Reda, as well as his father. Bener-bener Le Grand Voyage.
Film ini adalah film perdananya Ismael Ferroukhi, sang sutradara. Denger-denger sih katanya dia satu-satunya sutradara film komersil yang diijinin buat shooting di Mekah.
Tonton ini buat dapetin view yang beda dari ritual haji yang kita tau biasanya, juga tentang kehidupan muslim di Barat sono yang mungkin jarang-jarang kita ikutin.
Tonton, and feel the movie.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment